Senin, 13 Juli 2009

Pemilu Legislatif 2009

Orang – orang tiba-tiba berrubah ulah menjadi tokoh olah
Pejabat bejat sementara saja menyerupai diri pahlawan penegak rakyat
Pengusaha kaya membohongi lagi rakyat jelata dengan dana belaka
Politik uang menjadi hal gampang dan serampang
Artis menari dan bernyanyi diatas rakyat yang melarat dan sekarat
Topeng-topeng politik beterbangan mengais suara apatis
Sisanya adalah oportunis yang bermimpi di alam fatamorgana

Aku sedih dan perih melihat fenomena keadaan bangsa
Ngeri melihat negeri ini yang carut marut tanpa raut yang patut
Dihujat, dicaci karena dikelola oleh orang yang salah dan serakah
Korupsi, manipulasi menjadi makanan sehari-hari yang basi
Kemanakah arah negeri ini akan dijelajah

Aku punya pendirian dan pandangan
Lalu dimanakah sang pahlawanku
Menunggu hampir lima tahun pasca pemilu yang berlalu
Tapi perubahan yang diharapkan jauh dari kenyataan
Korupsi makin menjadi-jadi dan menjadi dagelan publik opini
Kekerasan dan pemaksaan masih saja dijalankan
Sementara kebenaran masih dibungkam dan dibelit oleh kepentingan elit

Kini asa kembali ada walau masih dalam tabir mimpi
Akankah topeng-topeng lama masih ada dan terus berjaya
Ataukah tunas suci akan tumbuh mengganti yang mati hati
Dua sisi yang selalu berseberangan bak syurga dan neraka

Aku kepalkan lengan menunjuk angkasa raya
Keadilan Tuhan pasti datang dan tak bisa dihadang
Walau pengadilan thogut dunia begitu penuh rekayasa dan pura-pura
Mereka merasa lolos tapi tidak bisa lulus dengan mulus
Karma akan seimbang dengan perbuatan

Jakarta, 8 April 2009
Sehari sebelum Pemilu Legislatif 9 April ‘09Renungan akan nasib rakyat yang terus terjerat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar