Rabu, 22 Juli 2009

Balada Merak dan Landak (1)

Si Landak yang tersisih dari lingkaran kasih
Terbuang diantara nilai-nilai rasa sayang
Terabaikan dari cengkeraman kelembutan
Tergilas dan terhempas dari sisi kehangatan
Mencoba mengais keretakan dan kehancuran
Merepih dari kaca pecah ‘tuk meredam amarah
Satu kepincangan yang menjadi beban kala berjalan

Saat ini…..si Landak butuh nilai sebuah sentuhan
Walau sekejap hanya selembar bulu indah Merak dari sayap
Namun itu mampu membangkitkan duri dari tubuh yang rapuh
Menggelora merah darah yang talah lama terkesima
Merajut benang harapan kusut yang telah lama tersaput
Oleh gemulai dan kelincahan akan sebuah keyakinan
Yang menari dari pelupuk mata sedasa hasta

Duhai…sang pemilik sayap yang indah
Sebarkan setetes keringat wangi Merak pada Landak
Berikan permainan kesayupan hitam bola mata
Titipkan simpul senyum di lubuk terdalam
Genggamkan lentik jari yang halus terurus
Rebahkan sebuah getar perasaan pada jiwa yang terlena
Hidupkan api cemburuan yang telah mati kesuri
Agar si Landak bisa yakin akan kepikatan dibalik racun penipuan



Jakarta, 29 Juni 2001
Sebuah catatan kecil dari perjalanan
Anak Desa dalam mengarungi bhuwana
Diambang Samudara Asa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar