Selasa, 21 Juli 2009

Jakarta Menangis Lagi

Belum hilang dalam ingatan bayang
Belum pulih perih dihati terobati
Belum sempurna luka menganga dikepala
Belum ada waktu sewindu berlalu
Kini…..
Bom di hotel JW Marriot terdengar lagi
Ketika sang mentari baru menyapa dipagi hari
Sinarnya kuning kemilau memberi arti harmoni
Dan embun pagi masih setia menemani
Orang akan membuka lembaran kerja dalam berkarya
Tapi tiba-tiba .......
JW Marriot membara amarah dan memerah
Kemegahannya seketika bergeletar
Keangkuhannya lumpuh diam terkapar
Keindahannya limbung terkepung asap mengepul
Seketika………
Orang berlari mencari perlindungan yang hakiki
Menjerit menahan rasa sakit yang melangit
Darah merah tersimbah dimana mana menyentuh tanah
Agar selamat dari ancaman malaikat penjemput maut
Serpihan daging tercecer berkeping-keping
Bunyi sirine ambulan tak henti bersahut-sahutan
Mengantar asa nyawa yang sudah pasrah berserah
Oh Jakartaku
Setelah reda dalam beberapa waktu berlalu
Kini Jakarta didera lagi prahara dan bencana
Harga nyawa manusia sangat rendah dan murah
Terbeli dengan harga dhuniawi yang merasuki insani
Nilai rasa dan norma hanya tersaji di ilusi prasasti
Karena sang penghuni tak lagi mengerti dan memahami
Aku sedih dan lirih merintih
Wahai sahabatku
Semoga kejadian ini berhenti dan tak terulang lagi
Jangan pernah ada lagi dendam yang terus membayang
Jangan pernah saling menyalahkan karena keadaan
Mari bersatu dalam dalam kebhinekaan dan rasa cinta
Agar Indonesia Raya Berjaya

Jakarta 17 Juli 2009
Terhenyak mendengar bom meladak lagi di hotel JW MarriotSetelah tahun 2003 terjadi ledakan di tempat yang sama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar