Senin, 27 April 2009

Rindu Sang Istri

Pagi hari di kota Seribu Sungai
Senyap malam tenggelam seiring mentari pagi ditepi
Hangatnya hidupkan urat nadi yang separoh mati malam tadi
Terselimuti rasa rindu yang menderu sekian hari tak bertemu

Sebayang pandang wajah ayu istriku terus merayu
Mengkulum senyum terbangkan angan ke peraduan
Bersama terus mendaki cinta yang bersemi abadi didalam hati
Merekah tumbuh seiring paruh waktu yang semakin melaju

Hati kecil terus berbisik menggoda
Jangan lepaskan dekapan erat walau hanya satu massa
Jangan biarkan tubuh hangat terpisah oleh jarak satu hasta
Biarkan aliran darah bermuara pada satu samudra cinta
Dan buli-bulir peluh semerbak wangi melati di kebun hati
Terbentuk cinta suci yang tak lekang oleh zaman

Wahai istriku….
Aku disini hanya bisa menyapa bayangan
Ingin mempercepat waktu agar bisa bertemu satu
Lepaskan rindu yang telah menjerit membukit
Agar kita bersama lagi seperti hari-hari yang dinanti

Banjarmasin, 28 September 2004
Rindu akan istri diperjalanan kota Banjarmasin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar